Sabtu – Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pondok Pesantren Shuffah Al-Jama’ah dengan mengusung tema Pakaian Adat pada Sabtu, 17 Agustus 2024 berlangsung dengan khidmat dan lancar. Tak hanya santriwan santriwati, Upacara HUT RI ke-79 ini juga diikuti oleh seluruh musyrif/ah, asyrifah & asatidz/ah pengampu dirosah.
Peringatan Hari Kemerdekaan bukan hanya sekadar seremonial. Momentum kemerdekaan adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan bangsa dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama anak bangsa, khususnya dalam konteks Ukhuwah Islamiyah. Maka diangkatnya Tema “Nusantara Baru Indonesia Maju” ini harus menjadikan substansi kita didalam mewujudkan 1 kesatuan sebagaimana dibuka dalam Pancasila “Persatuan Indonesia”.
“Alhamdulillah segenap keluarga besar dari santriwan-santriwati, asatidz, musyrif-musyrifah, asyrifah & tenaga kependidikan lain ikut mengambil kontribusi untuk memeriahkan HUT RI ini. Tema yg pesantren ambil kali ini adalah “Adat Budaya yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke”. Dalam hal ini kami menggunakan ciri khas baju adat diantaranya provinsi Lampung, Aceh, Madura, Jawa, Ambon, & daerah-daerah lain membuktikan perbedaan kita dalam menjaga NKRI.” Ungkap Pimpinan Pesantren Ust. Hasan Yusuf, M.Pd. dalam sambutannya.
“Sebagaimana yang termaktub dalam UUD 1945 mengenai persatuan, Islam sudah mengajarkan 14 abad yg lalu ketika allah memerintahkan untuk Bersatu berjamaah sesuai dengan QS Ali Imran : 103 “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,..” Maka dengan tema kita kali ini, berbedanya kultur, budaya, penampilan yang disatukan dalam konteks bangsa, akidah, ibadah & ruh perjuangan, semoga menjadi ajang dalam mensyukuri nikmat bagaimana hari ini kemerdekaan itu bisa kita rasakan tanpa adanya sedikitpun gangguan yang membuat orientasi kita keluar dari Pancasila. Pesan kemerdekaan hari ini harus kita sukuri & kita tambah dengan terwujudnya kelak kemerdekaan bangsa palestina”, sambungnya.
Indonesia adalah negara yang diakui kedaulatannya oleh bangsa palestina. Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto, tanggal 6 September 1944. Maka secara batin & secara konstitusi kita memiliki hutang dalam memperjuangkan pengakuan kedaulatan bangsa palestina. UUD 45 mengacu kita untuk mengakui bahwa kebangsaan yang ada hari ini dipalestina harus kita wujudkan karna tidak keluar dari asas prikemanusiaan & prikeadlian.
Shuffah Al- Jama’ah dengan tetraloginya yang sesuai dengan asas Pancasila yakni beradab, semoga menjadi tonggak, upaya, proses & ikhtiar dalam membangun pondok yg kita cintai ini untuk kemajuan lembaga kedepannya.
Dari santri untuk negeri, dari negeri kepada santri.
Allohu Akbar!
Gallery Foto